grotonoldehomedays

Dokter: Tes ANA tak perlu diulang jika diagnosis lupus sudah tegak

Dokter: Tes ANA tak perlu diulang jika diagnosis lupus sudah tegak

Lupus merupakan salah satu penyakit autoimun yang seringkali sulit untuk didiagnosis. Salah satu tes yang sering dilakukan untuk mendeteksi lupus adalah tes ANA (Anti-Nuclear Antibody). Tes ANA dilakukan dengan mengukur kadar antibodi dalam darah yang menyerang jaringan tubuh sendiri.

Namun, menurut para dokter, jika diagnosis lupus sudah tegak berdasarkan gejala klinis dan hasil tes lainnya, maka tes ANA tidak perlu diulang. Hal ini dikarenakan hasil tes ANA yang positif tidak selalu menunjukkan adanya lupus, dan sebaliknya hasil tes ANA yang negatif tidak mengecualikan kemungkinan adanya lupus.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Indonesian Journal of Rheumatology, dokter menekankan pentingnya untuk tidak hanya mengandalkan hasil tes ANA dalam menegakkan diagnosis lupus. Dokter perlu memperhatikan gejala klinis pasien, hasil tes darah lainnya, serta pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

Selain itu, dokter juga perlu memahami bahwa lupus merupakan penyakit yang bersifat heterogen, artinya gejalanya bisa bervariasi dari satu pasien ke pasien lainnya. Oleh karena itu, diagnosis lupus harus dilakukan secara holistik dan tidak hanya bergantung pada hasil tes ANA.

Dokter juga menekankan pentingnya untuk mengelola lupus dengan baik setelah diagnosis sudah ditegakkan. Pengelolaan lupus biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan untuk mengontrol peradangan, serta perubahan gaya hidup untuk menjaga kesehatan tubuh.

Dengan pemahaman yang baik tentang lupus dan pengelolaan yang tepat, pasien lupus dapat hidup dengan kualitas hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, konsultasikanlah dengan dokter reumatologi yang berpengalaman jika Anda memiliki gejala lupus atau sudah didiagnosis dengan lupus. Jangan ragu untuk bertanya dan memahami kondisi kesehatan Anda dengan baik.