Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi yang sering dianggap sepele oleh sebagian orang. Padahal, tidak dikendalikan, hipertensi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit Alzheimer, demikian menurut penelitian terbaru.

Alzheimer merupakan salah satu jenis penyakit neurodegeneratif yang paling umum terjadi pada lansia. Penyakit ini ditandai dengan gangguan pada daya ingat, kemampuan berpikir, dan kemampuan berbicara. Meskipun belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini, namun penelitian terus dilakukan untuk mencari cara mencegah dan mengurangi risiko terkena Alzheimer.

Salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena Alzheimer adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hal ini dikarenakan hipertensi dapat merusak pembuluh darah di otak, menyebabkan penumpukan plak amyloid yang merupakan salah satu ciri khas penyakit Alzheimer.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang tidak mampu mengontrol tekanan darahnya memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk terkena Alzheimer dibandingkan dengan orang yang tekanan darahnya normal. Oleh karena itu, penting bagi semua orang, terutama mereka yang sudah berusia lanjut, untuk rutin memeriksa tekanan darah mereka dan mengontrolnya agar tetap dalam batas normal.

Selain mengontrol tekanan darah, terdapat beberapa langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena Alzheimer, antara lain menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, menjaga kesehatan mental dan emosional, serta menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan.

Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko terkena Alzheimer serta menjaga kesehatan otak dan fungsi kognitif kita sepanjang hayat. Jadi, jangan anggap remeh hipertensi, karena dapat berdampak serius pada kesehatan otak kita. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup kita.