Atrial fibrilasi (AF) adalah jenis gangguan irama jantung yang umum terjadi dan dapat meningkatkan risiko serangan stroke iskemik hingga 5 kali lipat. AF terjadi ketika detak jantung tidak teratur dan terlalu cepat, sehingga darah tidak dapat dipompa dengan efisien ke seluruh tubuh.
Sebagian besar penderita AF tidak merasakan gejala apa pun, namun ada juga yang merasakan detak jantung yang tidak teratur, nyeri dada, sesak napas, kelelahan, atau pusing. AF dapat terjadi secara paroksismal (terjadi secara tiba-tiba dan hilang dengan sendirinya), persisten (berlangsung selama lebih dari 7 hari), atau permanen (tidak dapat dikembalikan ke irama jantung normal).
Salah satu komplikasi serius dari AF adalah risiko terjadinya serangan stroke iskemik. Ketika darah tidak mengalir dengan lancar ke otak akibat detak jantung yang tidak teratur, maka dapat terbentuk gumpalan darah (thrombus) yang dapat menyumbat pembuluh darah otak dan menyebabkan stroke iskemik. Oleh karena itu, penting bagi penderita AF untuk melakukan pengobatan dan mengontrol detak jantung mereka.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami AF meliputi usia tua, tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, gagal jantung, diabetes, obesitas, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan riwayat keluarga dengan AF. Selain itu, faktor gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya AF.
Jika Anda memiliki gejala AF atau faktor risiko yang meningkat, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pengobatan untuk AF dapat meliputi penggunaan obat-obatan antiaritmia, pengaturan detak jantung dengan jantung pacu, atau prosedur medis seperti ablasi jantung. Dengan pengobatan yang tepat dan gaya hidup sehat, risiko serangan stroke iskemik pada penderita AF dapat dikurangi secara signifikan.